Membangun Etika dan Komunikasi yang Baik dengan Seminar EKW I
Mengawali berlangsungnya semester genap, Seminar Etika Komunikasi dan Wawancara I menjadi pembuka semangat baru bagi mahasiswa D-IV Angkatan 63. Seminar yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa Program Studi D-IV beserta jajaran dosen pembimbing PKL ini dilangsungkan secara daring pada hari Jumat (19/01).
Acara dibuka dengan hangat oleh Hanun Nabila Azis selaku Master of Ceremony dan dilanjutkan dengan kegiatan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Politeknik Statistika STIS. Setelah itu, acara disambung dengan rangkaian sambutan oleh Sultan Hadi Prabowo, Ketua PKL D-IV Angkatan 63, dan Prof. Setia Pramana, S.Si., Ph.D., selaku Wakil Direktur Politeknik Statistika STIS. Pada sambutannya, beliau mengungkapkan harapan, yakni agar setelah seminar ini berlangsung, mahasiswa dapat memiliki gambaran serta wawasan agar mampu diterapkan pada kegiatan lapangan nanti.
Setelah rangkaian sambutan selesai, acara masuk ke dalam sesi inti, yakni pemaparan materi dengan tema “Menggali Kearifan Lokal Bali: Strategi Komunikasi Melalui Kacamata Gen Z”. Prosesi pemaparan disampaikan oleh Bapak Ir. Dewa Made Suambara M. M. A., Kepala Bagian Umum Provinsi Bali, dan dipandu oleh Ni Putu Esti Utami Barsua selaku moderator. Dalam paparannya, Pak Dewa menyampaikan bahwa kunci dari pengumpulan data dari wawancara adalah terbangunnya kepercayaan dengan responden. Untuk mampu mendapatkan kepercayaan, diperlukan kemampuan dalam memahami materi, kebolehan probing, dan penyesuaian dengan keadaan di tiap-tiap rumah tangga.
Setiap daerah memiliki adat dan budaya masing-masing, termasuk juga Provinsi Bali. Untuk mampu menyesuaikan diri dengan keadaan responden, perlu pemahaman terlebih dahulu terhadap kebudayaan dan kebiasaan yang sering dijalani oleh masyarakat. Di Provinsi Bali sendiri, terdapat beberapa perbedaan tatanan struktur masyarakat, seperti adanya Subak dan Banjar. Oleh karenanya, dengan mengetahui kondisi masyarakatnya, diharapkan mahasiswa dapat lebih mudah menyesuaikan situasi sehingga informasi yang didapatkan pun menjadi data yang berkualitas.