Akses penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi di Indonesia mengalami peningkatan seiring dengan pembangunan infrastruktur teknologi, terutama setelah pandemi COVID-19. Salah satu pemanfaatannya adalah pengumpulan data dengan sensus dan survei online . Sensus dan survei online merupakan penerapan konsep pendataan mandiri oleh responden (self-enumeration) dengan Computer Assisted Web Interviewing (CAWI). Sensus maupun survei yang dilakukan secara online merupakan hal yang baru di Indonesia, sehingga perlu dilakukan kajian secara menyeluruh terhadap metodologi survei online.
Mengkaji dan menganalisis pengaruh pengingat terhadap tingkat respons dalam suatu survei yang berkolaborasi bersama pelaksana survei online di PKL Politeknik Statistika STIS Tahun Ajaran 2020/2021
Mengkaji dan menganalisis kecepatan pengumpulan data dalam suatu survei yang berkolaborasi bersama pelaksana survei online di PKL Politeknik Statistika STIS Tahun Ajaran 2020/2021
Mengkaji dan menganalisis pengaruh bentuk kuesioner terhadap tingkat respons dalam suatu survei yang berkolaborasi bersama pelaksana survei online di PKL Politeknik Statistika STIS Tahun Ajaran 2020/2021
Mengkaji dan menganalisis nilai akurasi dengan metode probability dan probability non-probability dari tiga kondisi ketersediaan kerangka sampel dalam Survei Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Pelayanan Perkuliahan di Politeknik Statistika STIS Tahun Akademik 2020/2021.
Sebagai sarana untuk mengelaborasi ilmu pengetahuan baru melalui kegiatan statistik dalam rangka Praktik Kerja Lapangan.
Dapat menjadi salah satu acuan dan referensi bagi pelaksana survei berbasis online dan menggambarkan tingkat respons dalam penelitian terkait sebagai evaluasi untuk target populasi penelitian.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Politeknik Statistik STIS Tahun Akademik 2020/2021 diawali dengan pra pencacahan, yaitu penyusunan topik penelitian dan penyusunan desain survei pada tanggal 2 Oktober 2020. Kegiatan selanjutnya menyusun kuesioner dari hasil Survei Pendahuluan yang telah dilakukan oleh Riset 6 pada tanggal 15 Desember 2020. Kemudian melakukan pencacahan lapangan 1-7 Februari 2020 setelah pelaksanaan sensus dilakukan oleh Riset 6. Kegiatan diakhiri dengan penyusunan laporan hasil penelitian pada tanggal yang telah ditentukan. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Statistika STIS.
Pemberian pengingat untuk mengisi kuesioner untuk melihat pengaruhnya terhadap variabel dependen, dalam penelitian ini menggunakan 4 jenis pengingat, yaitu email pengingat standar, email pengingat standar dengan informasi yang tepat tentang waktu rata-rata yang dibutuhkan responden lain untuk menyelesaikan kuesioner, email pengingat standar dengan informasi pasti tentang jumlah responden yang telah mengisi kuesioner dengan lengkap, dan email pengingat standar dengan median waktu penyelesaian serta jumlah responden yang telah mengisi kuesioner dengan lengkap. Diharapkan, pengingat yang dilakukan dapat meningkatkan tingkat respons.
Penyajian kuesioner yang berbeda yaitu pemberian bentuk pertanyaan dalam kuesioner, berupa penyajian kuesioner berupa teks dan voice note . Penggunaan pertanyaan berbentuk voice note dalam kuesioner dapat memengaruhi tingkat respons dan kecepatan pengumpulan data, karena dengan treatment tersebut dapat mengatasi permasalahan responden yang kurang memahami konsep dan definisi pertanyaan yang ada pada kuesioner.
Secara keseluruhan desain kondisi 1 dan kondisi 2 yang dilakukan secara probability yang menggunakan kerangka sampel secara lengkap memberikan tingkat akurasi dan reliabilitas yang lebih baik daripada desain kondisi 3. Meskipun begitu desain kondisi 3 yang menggunakan metode kombinasi probability non-probability dengan metode estimasi Bayesian karena menggunakan prior yang informatif, dalam beberapa kondisi penghitungan memberikan tingkat akurasi yang lebih baik dan mendekati nilai estimasi pada metode probability saja, sehingga diharapkan metode ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mengatasi kelemahan dari survei yang berbasis probability dalam menekan biaya dan tenaga yang besar untuk penyusunan kerangka sampel yang terupdate.
Efektivitas terhadap tingkat respons terjadi ketika jenis kuesioner yang dipakai ialah jenis CAWI teks dengan pengingat yang dikirimkan melalui WhatsApp, namun apabila pengingat hanya dapat dikirimkan melalui email maka konten pengingat pada email yang paling efektif yaitu berisi pengingat sekaligus estimasi lama waktu pengisian serta jumlah responden survei. Hal sama terjadi ketika melihat efektivitas kecepatan pengumpulan data yaitu terjadi ketika jenis kuesioner yang dipakai ialah jenis CAWI teks dengan pengingat yang dikirimkan melalui WhatsApp.
Pengingat berpengaruh terhadap tingkat respons, sedangkan jenis kuesioner tidak berpengaruh. Pesan pengingat yang dikirim melalui WhatsApp memberikan tingkat respons paling tinggi pada semua kelompok baik berdasarkan jenis kelamin maupun tingkat pendidikan, dan akan memberikan respons lebih baik jika dikirim pada siang dan sore hari. Pesan pengingat yang dikirim melalui WhatsApp membuat responden mengisi kuesioner survei dengan segera, dibandingkan responden yang menerima pengingat melalui email maupun yang tidak menerima pesan pengingat. Durasi pengisian survei menggunakan kuesioner CAWI dengan pertanyaan berbentuk teks menjadi lebih singkat dibandingkan kuesioner CAWI berfitur voice note. Meskipun begitu, fitur pesan suara (voice note) pada kuesioner CAWI VN dinilai efektif untuk meningkatkan pemahaman responden terhadap pertanyaan dan substansi survei.
Secara keseluruhan desain kondisi 1 dan kondisi 2 yang dilakukan secara probability yang menggunakan kerangka sampel secara lengkap memberikan tingkat akurasi dan reliabilitas yang lebih baik daripada desain kondisi 3. Meskipun begitu desain kondisi 3 yang menggunakan metode kombinasi probability non-probability dengan metode estimasi Bayesian karena menggunakan prior yang informatif, dalam beberapa kondisi penghitungan memberikan tingkat akurasi yang lebih baik dan mendekati nilai estimasi pada metode probability saja, sehingga diharapkan metode ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mengatasi kelemahan dari survei yang berbasis probability dalam menekan biaya dan tenaga yang besar untuk penyusunan kerangka sampel yang terupdate.
Efektivitas terhadap tingkat respons terjadi ketika jenis kuesioner yang dipakai ialah jenis CAWI teks dengan pengingat yang dikirimkan melalui WhatsApp, namun apabila pengingat hanya dapat dikirimkan melalui email maka konten pengingat pada email yang paling efektif yaitu berisi pengingat sekaligus estimasi lama waktu pengisian serta jumlah responden survei. Hal sama terjadi ketika melihat efektivitas kecepatan pengumpulan data yaitu terjadi ketika jenis kuesioner yang dipakai ialah jenis CAWI teks dengan pengingat yang dikirimkan melalui WhatsApp.
Pengingat berpengaruh terhadap tingkat respons, sedangkan jenis kuesioner tidak berpengaruh. Pesan pengingat yang dikirim melalui WhatsApp memberikan tingkat respons paling tinggi pada semua kelompok baik berdasarkan jenis kelamin maupun tingkat pendidikan, dan akan memberikan respons lebih baik jika dikirim pada siang dan sore hari. Pesan pengingat yang dikirim melalui WhatsApp membuat responden mengisi kuesioner survei dengan segera, dibandingkan responden yang menerima pengingat melalui email maupun yang tidak menerima pesan pengingat. Durasi pengisian survei menggunakan kuesioner CAWI dengan pertanyaan berbentuk teks menjadi lebih singkat dibandingkan kuesioner CAWI berfitur voice note. Meskipun begitu, fitur pesan suara (voice note) pada kuesioner CAWI VN dinilai efektif untuk meningkatkan pemahaman responden terhadap pertanyaan dan substansi survei.
Dibuat dengan penuh
© Divisi Pengolahan dan Visualisasi Data Bidang TI PKL 60 POLSTAT STIS T.A 2020/2021