Praktik Kerja Lapangan

Politeknik Statistika STIS T.A. 2023/2024



SAMBUTAN KETUA PELAKSANA

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan akademik yang dilaksanakan oleh mahasiswa tingkat III Polstat STIS yang bertujuan untuk menjadi wadah dalam menerapkan materi kuliah sesuai kurikulum yang berlaku di Polstat STIS. Saya ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam pembuatan web PKL 63 ini. Semoga web ini mampu menjadi media dalam berbagi informasi yang bermanfaat dalam pelaksanaan PKL. Selamat belajar teman-teman, mari bangun bangsa yang cerdas dengan data yang berkualitas.

Sultan Hadi Prabowo
Ketua Pelaksana PKL D-IV 63

MASKOT

MASKOT PKL

SAKA

Maskot Saka berbentuk manusia, mencerminkan akal pikiran, nilai menghargai sesama, dan memanusiakan manusia. Nama Saka berasal dari penggabungan kata "Aksatriya" dan "PKL". Filosofi melibatkan Saput Poleng sebagai penjaga keseimbangan, hiasan kepala udeng sebagai simbol ketulusan, dan Bunga sepatu melambangkan rasa percaya diri. Hiasan mata artinya memperkuat ekspresi untuk mendukung keterbukaan dan mencegah miskomunikasi melalui komunikasi yang jujur. PDA mencitrakan identitas mahasiswa Polstat STIS tingkat 3 dengan atribut lengkap yang dapat diartikan sebagai sikap disiplin yang tinggi. Bersama Saka, diharapkan mahasiswa D4 angkatan 63 dapat mencapai tujuan PKL dengan baik.

MODUL

Modul 1 Modul 2

MODUL 1

   Modul 1 merupakan modul yang khusus membahas mengenai paparan TIK yang berdampak terhadap perilaku gen Z, yaitu melalui modal digital. Modal digital merupakan sebuah modal yang dimiliki oleh seorang individu yang menggambarkan seberapa baik akses dan kompetensi dari individu dalam dunia digital. Nantinya, akses digital dan kompetensi inilah yang dijadikan sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku gen Z. Pengukuran akses digital dan kompetensi digital ini mengacu kepada jurnal Ragnedda, et.al. (2022)
   Perilaku gen Z yang mulai mengalami perubahan saat ini, mengacu ke RPJMD Provinsi Bali, ialah perilaku belajar, perilaku pelestarian budaya, dan perilaku konsumtif. Pengukuran terhadap perilaku belajar merupakan adaptasi dari MSLQ (Motivated Strategies for Learning Questionnaire). Sedangkan untuk pengukuran perilaku pelestarian budaya sendiri disusun secara mandiri dengan mengacu kepada kuesioner MSBP. Selain itu, pengukuran perilaku konsumtif mengacu kepada jurnal yang dikeluarkan oleh Verplanken & Herabadi (2001) dan Coley & Burgess (2003) dengan sedikit modifikasi.
   Selain itu, modul 1 juga mengkaji mengenai karakteristik sosiodemografi gen Z dan bagaimana hubungannya dengan perilaku belajar, perilaku pelestarian budaya, perilaku konsumtif, akses digital, dan kompetensi digital.

MODUL 2

   Modul 2 membahas mengenai pendekatan lain terhadap perilaku gen Z, yaitu Pola Asuh Orang Tua. Orang tua orang utama yang bertanggung jawab dalam membesarkan anak (UNICEF), dalam hal ini terkait pengasuhannya. Pola asuh orang tua merupakan Gambaran bagaimana orang tua mengontrol, membimbing, dan mendampingi anak-anaknya dalam perkembangannya menuju pada proses pendewasaan. Pola asuh ini diklasifikasikan menjadi 3, yaitu, otoritatif, otoriter, dan permisif. Pengukuran pola asuh ini mengadaptasi PSDQ (Parenting Styles and Dimension Questionnaire) Short Form yang disusun oleh Robinson, dkk yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
   Di lain sisi, modul 2 juga mengkaji mengenai karakteristik pendidikan, sosial-budaya, dan ekonomi orang tua, dan hubungannya terhadap pola asuh yang dimiliki orang tua. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran karakteristik orang tua dan kecenderungannya terhadap pola asuh tertentu. Secara umum, pembahasan Pola Asuh dan Karakteristik Orang Tua akan di-recall saat anak berusia 0-6 tahun atau dalam masa keemasan, yang merupakan masa di mana pengasuhan berpengaruh paling kuat. Namun, beberapa pertanyaan juga menanyakan terkait kondisi orang tua saat ini, guna mengetahui gambaran karakteristik orang tua di Provinsi Bali.